Skip to main content

Tentang Nenek Tua


Minggu pagi kemarin, dengan menumpangi kereta aku menuju ke Depok untuk menghadiri sebuah acara. Seperti biasa, di perjalanan aku memanfaatkan untuk bermain gadget. Tiba-tiba, notifikasi dari aplikasi Whatsapp muncul di layar. Sebuah pesan dari Mama yang kini sudah tidak muda lagi. Sedikit lucu, nenek-nenek yang baru saja merayakan ulangtahun ke 62-nya ini mengirim pesan di WA dengan sapaan “Piu” , sapaan yang kerapkali digunakan oleh anak-anak jaman now. Sedikit kaget, karena sepengetahuanku HP android beliau rusak. Selanjutnya, aku sadar ternyata ada banyak sekali momen yang terlewatkan bareng beliau. Aku tidak lagi banyak tahu apa yang sedang beliau lakukan, bahkan makanan apa yang sedang dia makan hari ini.

Sebagai anak satu-satunya perempuan di keluargaku, seharusnya aku adalah anak yang paling dekat dengan beliau. Namun, kehidupan yang tidak semulus paha para anggota grup vocal Cherybelle pada akhirnya menciptakan jarak antara kami. Sejak kecil hingga hari ini, aku tidak menghabiskan banyak waktu bersama mama, ya tidak sampai separuh waktu dari usiaku saat ini. Tidak banyak kisah yang kuceritakan kepada beliau, aku tumbuh mandiri bersama orang-orang baik yang menemani langkahku saat itu. Mungkin sebuah kewajaran jika hari ini aku tidak sedekat nadi dengan beliau. Aku tidak seperti anak perempuan pada umumnya yang begitu dekat dengan ibunya, mamaku tidak tahu banyak tentang hari-hariku. Mama dan keluargaku cukup tahu, aku baik-baik saja, aku tidak kelaparan dan masih bernafas.
Namun, hari ini aku ingin menghela nafas panjang.  
Mamaku semakin menua, dan dengan pilihan hidupku hari ini aku tidak mampu memberikan kebahagiaan yang utuh.
Sesak sekali rasanya harus “berjarak” dengan beliau. Ini bukan tentang ratusan ribu KM yang ada diantara kami, tapi ada “jarak” yang hingga hari ini belum selesai.
Teruntuk Mama, maafkan anak perempuanmu satu-satunya ini yang terdidik mandiri dan tangguh sejak kecil. Jangan khawatir, meski tidak banyak kisah yang kubagikan kepadamu, kau tetap ada di satu tempat terbaik di hatiku.
Maaf, bahagiamu tidak utuh sejauh ini.
Maaf, untuk pilihan hidupku yang menurutmu tidak “jelas”
Tenang, aku akan baik-baik saja. Apa yang terjadi di masa lalu telah membentuk pribadiku setangguh hari ini. Jangan khawatir terlalu banyak, percayalah putri kecilmu kini telah tumbuh menjadi wanita yang kuat berkat apa yang telah terjadi di masa lalu.

Aku, baik-baik saja, aku tidak kelaparan, aku mendiami ruang yang nyaman, aku tidur dengan aman.
Kelak, jika aku menyerah dengan segala hal yang kuperjuangkan, maka kamu adalah tujuanku untuk “pulang”.

Percayalah, rindu yang sedang kau miliki hari ini sama dengan rindu yang menyesakkan dadaku.

Comments

Popular posts from this blog

Teruntuk Aku, Kau Akan Baik-Baik Saja

  Aku terkapar di situasi yang tidak pernah kuduga, terpapar kenyataan yang sulit kuterima, terdampar bersama luka-duka, lalu, terbentuk "aku" hari ini. Sepertinya ini hampir jam ke delapan, sejak aku duduk di kursi sebuah restoran fast food terkenal dengan gambar seorang kakek sebagai iconnya, kau pasti sudah bisa menebak restoran yang aku maksud. Sebuah kesenangan tersendiri bagiku saat menyepi, menemani diriku sendiri,sembari mengerjakan beberapa hal. Ini adalah hari kesekian sejak aku meninggalkan kota Makassar, untuk sejenak menetap di ibukota. Menikmati hiruk pikuk keramaian dan manusia yang tidak pernah berhenti untuk sibuk. Bukan perihal mudah untuk memutuskan ragaku mantap melangkah kesini. Aku menghabiskan banyak waktu untuk berpikir baik-baik, dengan segala konsekuensi yang mungkin saja boleh terjadi saat aku sudah di ibukota. Meninggalkan kota Makassar, yang merupakan zona aman yang nyaman untukku demi melangkahkan kaki ke ibukota.

Hai? Apa Kabar?

Setelah hampir tiga tahun tidak memposting apa-apa, akhirnya entah niat dari mana siang ini aku ingin melakukan hal menyenangkan disini. Sebenarnya ini bukan blog baru, aku mulai menulis di blog sejak tahun 2013. Hampir lima puluh postingan aku draft- kan kembali, bukan apa-apa. Saat aku membacanya, rasanya geli sendiri. Hahahaha, jadi kau tak perlu membacanya, biar aku saja sebab kau tak akan khuattt!! 😁 Oke baik, apa yang akan kita perbincangkan di blog ini? Apakah kau punya ide yang menarik? Sejauh ini, sesuai tagline websiteku "Hidup Akan Terasa Lebih Indah, Saat Bisa Bermanfaat Bagi Orang Lain"  aku akan menulis banyak hal mengenai pandanganku tentang kehidupan. Bukan sebuah kebetulan jika laman sosial mediaku penuh dengan curahan banyak hati yang tidak tahu kemana akan melampiaskan kesedihannya. Beberapa pesan hanya mampu kubaca tanpa membalasnya, semoga kau paham bahwa aku juga punya kehidupan di dunia nyata yang harus kukerjakan setiap harinya. Namun, tenang s