Aku terkapar di situasi yang tidak pernah kuduga, terpapar kenyataan yang sulit kuterima, terdampar bersama luka-duka, lalu, terbentuk "aku" hari ini. Sepertinya ini hampir jam ke delapan, sejak aku duduk di kursi sebuah restoran fast food terkenal dengan gambar seorang kakek sebagai iconnya, kau pasti sudah bisa menebak restoran yang aku maksud. Sebuah kesenangan tersendiri bagiku saat menyepi, menemani diriku sendiri,sembari mengerjakan beberapa hal. Ini adalah hari kesekian sejak aku meninggalkan kota Makassar, untuk sejenak menetap di ibukota. Menikmati hiruk pikuk keramaian dan manusia yang tidak pernah berhenti untuk sibuk. Bukan perihal mudah untuk memutuskan ragaku mantap melangkah kesini. Aku menghabiskan banyak waktu untuk berpikir baik-baik, dengan segala konsekuensi yang mungkin saja boleh terjadi saat aku sudah di ibukota. Meninggalkan kota Makassar, yang merupakan zona aman yang nyaman untukku demi melangkahkan kaki ke ibukota.
Hidup Akan Terasa Lebih Indah, Saat Bisa Bermanfaat Bagi Orang Lain